Terlepas dianggap untuk keperluan sebagai syarat untuk dapat mengikuti tender maupun pengadaan barang dan jasa, ada sejumlah keuntungan bila produsen maupun pelaku usaha menerapkan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), antara lain:
- Mendapatkan alokasi biaya lainnya yang digunakan untuk penjualan produk (barang/jasa/gabungan antara barang dan jasa) yang tepat sasaran. Dalam perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hanya memperhitungkan biaya manufaktur atau produksi saja, maka dari itu biaya lainnya seperti biaya pemasaran, administrasi, keuntungan maupun pajak dapat dihitung secara rinci untuk per satu-satuan produk yang akan berfungsi sebagai total harga jual. Dengan total harga jual yang bersaing di pasaran maka akan meningkatkan kemungkinan produk (barang/jasa/gabungan antara barang dan jasa) dipilih tentunya dengan mutu dan standar yang memadai.
- Terciptanya supply chain antar produsen dengan supplier, di mana para supplier dapat menjaga kualitas dan mutunya dengan prioritas menggunakan sumber daya lokal di Indonesia untuk meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produknya sendiri maupun yang dipakai untuk produsen produk (barang/jasa/gabungan antara barang dan jasa).
- Terbukanya kesempatan potensi untuk memilih produsen lokal dibandingkan luar dikarenakan tender maupun pengadaan barang dan jasa mengutamakan produk (barang/jasa/gabungan antara barang dan jasa) yang memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), di mana syarat produsen yang dapat mendapatkannya yaitu: berinvestasi di Indonesia, berlokasi di Indonesia dan berproduksi di Indonesia
- Dapat menjamin kualitas mutu maupun standar dari bahan baku/material yang digunakan dalam proses produksi/manufaktur karena beberapa pekerjaan dapat dilakukan oleh produsen/perusahaan yang sama. Bahan baku/material yang sebelumnya diimpor, diaplikasikan dengan pembuatan bahan baku, perakitan, juga quality control sesuai dengan mutu dan standar yang diterapkan oleh produsen/perusahaan tersebut.
