Pengertian Industri Hijau
Pengertian industri hijau menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
Penerapan konsep industri hijau ini bertujuan untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Konsep Industri Hijau
Julianus Hutabarat dalam Pengantar Teknik Industri (2022) menyebut bahwa penerapan konsep industri hijau menekankan pada efisiensi serta efektivitas penggunaan bahan baku.
Perusahaan manufaktur sebisa mungkin meminimalisir bahan baku terbuang percuma untuk menekan jumlah limbah produksi.
Tujuan industri hijau mirip seperti gerakan zero waste dan go green yang populer di kalangan pegiat lingkungan beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya meminimalisir bahan baku terbuang, industri hijau juga melibatkan kerja teknologi rendah karbon. Teknologi-teknologi yang digunakan dalam industri hijau sebisa mungkin rendah energi, tidak menghasilkan limbah, sekaligus meningkatkan produktivitas.
Ditambah penggunaan energi tersebut juga memicu pemanasan global karena tingginya limbah karbon yang dihasilkan. Salah satu penyumbang limbah karbon terbanyak di dunia adalah industri manufaktur.
Bahkan menurut Industrial Development Report yang dirilis oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) pada 2011, industri manufaktur menyumbang hampir 30 persen gas rumah kaca yang memicu pemanasan global.
Oleh karena itu, industri hijau perlu diterapkan untuk menekan angka kerusakan lingkungan dan memperbaiki kelestarian alam.
Penerapan Industri Hijau
Terdapat beberapa cara untuk menerapkan industri hijau. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Melalui Bahan Baku
Menggunakan bahan baku yang mudah diperbarui (renewable resource).
Melakukan penghematan dalam menggunakan material, energi, dan air.
Menggunakan bahan baku yang aman untuk manusia dan lingkungan.
2. Melalui Penggunaan Energi dan Teknologi
Memilih energi alternatif untuk proses produksi.
Memilih teknologi rendah karbon agar produktivitas meningkat dan mengurangi limbah yang dihasilkan.
Melakukan konservasi energi atau menggunakan energi dengan efisien dan rasional.
3. Melalui Pengolahan Limbah
Melakukan metode produksi bersih.
Melakukan daur ulang dalam proses produksi.
Memanfaatkan bahan baku seefisien mungkin sehingga tidak ada bahan baku yang terbuang dan menjadi limbah.
Standar Industri Hijau
Menggunakan secara efisien dan efektifitas untuk penggunaan bahan baku dan lainnya
Mengoptimalisasi terhadap kinerja proses pada produksi perusahaan
Memenuhi syarat mutu, contohnya adalah kemasan pada produk
Pengadopsian sistem manajemen yang baik
Menggunakan teknologi yang membuat efektif untuk pengolahan bahan baku mutu lingkungan
Referensi:
https://tirto.id/pengertian-industri-hijau-penerapan-konsep-dan-contohnya-gNW2
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-industri-hijau-dan-penerapannya-21NvT69FwGL/full
https://www.diklatkerja.com/blog/apa-itu-green-industryindustri-hijau-berikut-penjelasannya