Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah suatu nilai yang menunjukkan presentase penggunaan produk barang/jasa dalam negeri yang ada pada suatu produk. Nilai ini dapat diasumsikan sebagai besaran indikator kemampuan industri lokal memanfaatkan potensi sumber daya lokal untuk memproduksi suatu produk. Produk dalam perhitungan TKDN terbagi menjadi: Barang, Jasa atau pun gabungan antara Barang dan Jasa.
Kebijakan TKDN dibentuk dengan dasar maraknya produk-produk yang masuk dan digunakan di Indonesia yang mengakibatkan Awal mula dibentuknya kebijakan TKDN ini dikarenakan banyaknya produk-pertumbuhan industri dalam negeri terhambat. Dengan ketergantungan produk-produk impor, maka berkurangnya penggunaan sumber daya lokal yang ada di Indonesia dan menurunnya sumber devisa negara. Oleh karena itu, perhitungan TKDN menilai presentase dari komponen produksi dalam negeri, dihitung dari biaya manufaktur yang termasuk bahan baku/material, tenaga kerja, dan factory overhead. Pentingnya suatu produk memiliki nilai TKDN yaitu sebagai salah satu preferesi dalam menentukan pemenang dalam proses pengadaan barang/jasa di beberapa instansi pemerintahan. Selain itu, dengan melakukan perhitungan TKDN maka dapat dilakukan pengecekan maupun sinkronisasi ulang yang meliputi: harga dasar, alur pekerjaan, kapasitas produksi, peningkatan penggunaan produk lokal dan manajemen atau sistem yang diaplikasikan dalam produksi suatu produk.
Syarat suatu produsen/perusahaan dapat melakukan sertifikasi untuk penilaian TKDN yaitu dianggap suatu produk tersebut merupakan Produk Dalam Negeri. Produk Dalam Negeri merupakan Barang/Jasa atau gabungan antara Barang dan Jasa di mana rancang bangun dan perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan oleh produsen/perusahaan yang memenuhi syarat sebagai berikut:
- Berinvestasi di Indonesia
- Berlokasi di Indonesia
- Berproduksi di Indonesia
